Saturday 12 September 2020

Paradoks S1 Manajemen Pendidikan

Sebelum penulis menyampaikan opini pribadinya dalam tulisan ini,  penulis ingin menyampaikan bahwasannya penulis tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun ataupun instansi manapun. 

Penulis merupakan seorang alumnus dari salah satu perguruan tinggi negeri di jawa timur,  pada jurusan manajemen pendidikan.  Tidak hanya itu,  penulis pernah menjadi mahasiswa berprestasi jurusan,  ketua himpunan mahasiswa jurusan bahkan menjadi pengurus di IMMAPSI (Ikatan Mahasiswa Manajemen Pendidikan/Administrasi Pendidikan/Manajemen Pendidikan Islam Seluruh Indonesia) untuk wilayah Jawa Timur.

Penulis akan menyampaikan dalam beragam perspektif dalam menyampaikan opininya,  1) Perspektif uraian prospek kerja dengan kenyataan dilapangan, 2) Perspektif kebutuhan sumber daya manusia lulusan manajemen pendidikan,  3) Perspektif jumlah lulusan dengan jumlah lapangan kerja. 

Jika di tilik melalui perspektif uraian prospek kerja dengan kenyataan dilapangan.  Nyatanya sangat jauh berbeda,  bayangkan saja,  mahasiswa baru jurusan manajemen pendidikan akan di doktrin bahwa kelak ia akan menjadi kepala sekolah,  kepala dinas pendidikan,  auditor pendidikan,  konsultan pendidikan dan lain sebagainya.  Penulis menyadari,  bahwa apa yang disampaikan tidak sepenuhnya salah,  namun juga tidak sepenuhnya benar pula.  Nyatanya dilapangan, penulis lebih banyak menemui bahwasannya lulusan jurusan manajemen pendidikan di bidang berikut : 1) Finance,  2) Bidang pekerjaan umum yang terbuka untuk semua jurusan. 

Jika di tilik melalui perspektif kebutuhan sumber daya manusia lulusan manajemen pendidikan, maka akan ditemukan sebuah korelasi dengan apa yang telah disampaikan pada perspektif sebelumnya.  Pertanyaannya ialah apakah lulusan manajemen pendidikan benar benar dibutuhkan di masyarakat.  Saya teringat percakapan saya dengan salah seorang mahasiswa pasca sarjana Khon Kaen University Jurusan Educational Management atau biasa di sebut manajemen pendidikan kalau di Indonesia, kala itu saya sedang mengikuti seminar yang diselenggarakan prodi educational management pasca sarjana di kampus tersebut, yang kebetulan saya sedang menjadi Exchange Srudent di kampus tersebut. 
"What is your major?"
"My major is educational management"
"Hah,  is it right? Are you bachelor degree? "
"Yes,  im bachelor degree"
"Waah,  in here, we just have educational management major for master degree and doctoral degree,  because that major have a function to upgrading for teacher's management skill, and you direct learn about educational management without to learning a teachers major"
Benar saja yah,  ternyata kebingungan nya saya temukan di lapangan.  Okay mari kita bayangkan tentang sekolah yah,  bagaimana cara lulusan Manajemen Pendidikan bisa menjafi seorang kepala sekolah,  jika syarat menjadi kepala sekolah di sekolah negeri ialah harus mengajar 10 tahun,  namun jurusan manajemen pendidikan tidak bisa mengajar seharusnya.  Meskipun peluang staff kependidikan di beberapa sekolah terbuka untuk lulusan manajemen pendidikan dan peluang di beberapa bidang garapan manajemen pendidikan seperti pada kementrian pendidikan, dinas pendidikan,  lembaga penjamin mutu pendidikan ataupun konsultan pendidikan tetap ada.  Namun muncul sebuah permasalahan baru yang akan saya jelaskan pada perspektif selanjutnya. 

Nah terakhir ditilik dari perspektif jumlah lulusan dan jumlah lapangan kerja.  Nyatanya peluang kerja pada bidang garapan manajemen pendidikan sangatlah sedikit,  hal tersebutlah yang menjadikan lulusan manajemen pendidikan lebih banyak bergelut dibidang lainnya.  Meskipun sedikit, lulusan yang bekerja di bidang manajemen pendidikan pun di dominasi dengan pekerjaan sebagai Tata Usaha sebuah sekolah,  sebuah profesi yang dibuka tidak hanya untuk lulusan manajemen pendidikan tetapi lulusan SMA juga, sehingga menyebabkan lulusan manajemen pendidikan pun harus bersaing dengan lulusan lulusan selain manajemen pendidikan bahkan pada bidang garapan yang dimilikinya.  

Oleh karenanya,  premis mengenai "Manajemen Pendidikan akan menjadi pengelola pendidikan" lebih banyak menjadi sebuah paradoks. 

Namun apa yang harus dilakukan ketika sudah masuk atau bahkan sudah lulus dari jurusan ini? Tenang,  banyak kok yang lulusan sukses meski tidak di bidang pendidikan. Di tulisan selanjutnya akan penulis sampaikan mengenai langkah apa yang harus diambil jika menjadi agian dari mahasiswa manajemen pendidikan.

1 comment: